Analisis daya dukung bertujuan
mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi struktur yang
terletak diatasnya. Daya dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan
penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh
tanah disepanjang bidang-bidang gesernya.
Persamaan-persamaan daya dukung tanah
yang diusulkan, umumnya didasarkan pada persamaan MOHR COULOMB :
τ = c + σ . tan μ
|
Keterangan
:
τ
= tahanan geser tanah
c
= kohesi tanah
σ
= tegangan normal
μ
= sudut geser dalam tanah
Terzaghi
(1943) menganalisis daya dukung tanah dengan beberapa asumsi,
yaitu
:
1.
Pondasi memanjang tak terhingga
2.
Tanah di dasar pondasi homogen
3.
Berat tanah diatas dasar pondasi dapat
digantikan dengan beban terbagi merata sebesar Pa = Df . γ
Df
= kedalaman dasar pondasi
γ
= berat volume tanah di atas dasar
pondasi
4.
Tahanan geser tanah di atas dasar
pondasi diabaikan
5.
Dasar pondasi kasar
6.
Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung
spiral log-aritmik dan linier
7.
Baji tanah yang terbentuk di dasar
pondasi dalam kedudukan elastis dan dinamis bersama-sama dengan dasar pondasi.
8.
Pertemuan antara sisi baji dan dasar
pondasi membentuk sudut sebesar sudut geser dalam tanah.
9.
Berlaku prinsip superposisisi.
Kapasitas dukung ultimit (qu)
didefinisikan sebagai beban maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat
mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan.
qu=Pu/A
|
Ket
:
qu
= daya dukung ultimate
Pu
= Beban ultimate
A
= Luas Telapak Pondasi
Menurut Terzaghi suatu pondasi dangkal
ditentukan dari :
Df
≤ B
|
Dimana :
Df = Kedalaman pondasi
dangkal dari permukaan tanah
B = Lebar pondasi
bagus
BalasHapus