c. Analisis
Skempton
Skempton (1951) memberikan persamaan
daya dukung ultimit pondasi yang terletak pada lempung jenuh dengan memberikan
faktor bentuk dan kedalaman. Skempton menyarankan pemakaian faktor koreksi
pengaruh bentuk pondasi (Sc) dengan :
Sc
= (1 + 0,2 B/L)
|
B
= Lebar telapak pondasi
L
= Panjang telapak Pondasi
Faktor
bentuk dan kedalaman (Nc) :
1. Pondasi
di Permukaan ( Df = 0 )
Nc
= 5,14 untuk pondasi memanjang,
Nc
= 6,20 untuk pondasi lingkaram dan bujur sangkar.
2. Pondasi
pada kedalaman 0 < Df < 2,5 B
Nc
= ( 1 + 0,2
) Nc(permukaan)
3. Pondasi
pada kedalaman Df > 2,5 B
Nc
= 1,5 Nc(permukaan)
Kapasitas
dukung ultimate pondasi memanjang menurut Skempton :
qu
= cuNc + Dfγ
Kapasitas
dukung ultimate neto :
qu = cuNc ; qu = kapasitas dukung ultimate (kN/m2)
qun = kapasitas dukung ultimate neto (kN/m2)
Df =
kedalaman pondasi (m)
γ = berat
volume tanah ((kN/m3)
Cu = kohesi tak terdrainasi (undrained) ((kN/m2)
Nc = faktor kapasitas dukung Skempton
f. Analisis
Hansen
Persamaan
kapasitas daya dukung menurut Hansen :
Untuk tanah berbutir halus, ϕ = 0, Maka persamaan :
terlalu singkat ga detail
BalasHapus